02 April 2012

Senja Kelabu


A
Ku dibalik senja kelabu yang menjadikan semuanya terbelenggu oleh waktu hilang tinggalkan semu, semuanya mengais bak sepi yang terukir manis. Bukankah ini hanya lamunan palsu yang hingga kini masih terisi sajak bisu, bukankah dihari yang beku dan kelabu semuanya terukir manis dan tak ada kelu yang membuat wajah meringis. Memikirkan Entah tapi satu yang pasti semua terlukis manis dalam hias klasik untuk memberi tawa renyah yang mengukir. Aku hampir gila mmikilrkannya, semua terasa memojokkan dan semakin kian memberiku beban yang sangat manis. Ah alangkah indahnya, aku tak bisa berbuat banyak, hanya bisa sesekali menatap sepi dalam ruang kosong yang penuh dengan buku yang terendam banjir beberapa bulan lalu. Tapi ini seperti mimpi yang mengais untuk mencari sebuah kebenaran, kebenaran yang sesungguhnya bukan untuk kebenaran yang sementara dan terus menghilang. Entah, aku hanya bisa berkata itu dan bertanya akan semua akan kembali pada saat semua merasa telah berakhir. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar