12 Februari 2012

Benarkah Dhani Penyampai Pesan Dajal?



Cover album Dewa Cintailah Cinta
Cover album Dewa "Cintailah Cinta" yang dianggap terang-terangan menggunakan simbol illuminati (kelompok cahaya), sebuah organisasi yang berada di bawah kendali zionisme. Simbol mata satu dewa horus, dewa yang disembah bangsa Pagan (penyembah berhala) Mesir kuno.
Video berjudul Ahmad Dhani dan Yahudi beredar luas di kalangan masyarakat Kota Pontianakdari tangan ke tangan. Video lima seri mengisahkan lengkap siapa dan bagaimana pemilik Republik Cinta Management,itu akrab dengan zionis Yahudi dan setan.
Film rata-rata berdurasi 10 menit itu bercerita lengkap keterlibatan sosok Ahmad Dhani dengan paham Yahudi. Terperinci. Mulai dari aksesoris yang dikenakan saat show atau di dalam video klipnya, simbol-simbol, dandanan yang dikenakan model klipnya, hingga lirik lagu-lagu cintanya. Semuanya menurut video itu terkait dengan “kerajaan setan”. Apakah benar Ahmad Dhani pemuja setan?
Video pertama berdurasi 10.45 menit dibuka dengan nama Dhani Dewa. Kemudian beralih dengan gambar Ahmad Dhani mengenakan jubah warna hitam abu-abu. Di tangan kanannya memegang tongkat seperti para raja. Tangan kirinya memegang topeng.
Tulisan kedua dimulai dengan sosok Ahmad Dhani di dunia musik. “dhani ahmad manaf adalah pendiri dan pemimpin group music besar Indonesia yang berasal dari Surabaya, Dewa 19 (sekarang Dewa saja tanpa angka 19)”.
Di kalimat ketiga Dhani disebut menggunakan “Dewa” sebagai sarana menyebarkan dan mengkampanyekan simbol-simbol Yahudi zionis kepada masyarakat Indonesia.
“Siapa sebenarnya Dhani Ahmad Manaf?” tulis kalimat berikutnya. Cerita sosok mantan suami Maia itu pun dimulai.

Di bagian ucapan terima kasih dalam album Laskar Cinta, tulisan itu berbunyi, Dhani menulis ucapan terima kasih kepada Jan Pieter Frederich Kohler (Thanks to Gen). Siapa sebenarnya Jan Pieter Frederich Kohler?
Jan Pieter Frederich Kohler, tulis film itu, adalah kakek Dhani dari garis keturunan ibu kandungnya seorang Yahudi Jerman. Ibu kandung Dhani bernama Joyce Theresia Pamela Kohler.
Secara jujur, Dhani berterima kasih kepada kakeknya atas genetika darah Yahudi yang ia warisi. “Dalam kitab Talmud, bangsa Yahudi sangat menjunjung superior ras-nya secara genetika, dan menganggap ras lain binatang/bukan manusia (goyim/gentiles), dan ditakdirkan untuk menjadi budak mereka. Itulah mengapa Dhani berterima kasih kepada opa-nya atas keunggulan genetika yang diterimanya,” tulis film itu.
“Itulah kenapa dia giat mempublikasikan simbol-simbol Yahudi zionis,” tulis film itu lagi.
Film kemudian berlanjut dengan gambar Ahmad Dhani sedang memegang gitar. Film itu menyoroti kalung yang dikenakan Dhani. Kalung itu berbentuk Bintang David (simbol Zionis-Israel) yang jadi lambang bendera Israel. Di gambar berikutnya ketika Dhani berfoto bersama kru tv, terlihat mengenakan kalung Daud.   
Kemudian tulisan lain menyebut, di sampul muka album pertama Dewa 19, terdapat gambar piramida tak sempurna (unfinished pyramid) yang terpancung di bagian ujungnya.
Setelah sosok Ahmad Dhani, film membeberkan alasan Dhani menggunakan nama Dewa 19. Dalam mitologi Judaisme (agama Yahudi), tulis film itu, angka 19 dikenal sebagai “Bintang Kegelapan” (dark star).
“Jika diteliti secara cermat, bagian atas piramida tidak sempurna yang diselubungi kabut itu, akan terlihat samar sebuah lingkaran bulat berwarna gelap yang mewakili bola mata. Sama seperti simbol-simbol gerakan Illuminati, Masonik, dan perkumpulan rahasia lainnya yang menjalankan agenda “Tatanan Dunia Baru”.
Film itu bertanya apakah simbol-simbol itu secara kebetulan digunakan Dhani? Kemudian memberikan penjelasan berikutnya. Dalam cover album “Terbaik-Terbaik”, sebut film itu, banyak ditemukan simbol-simbol dewa Ra (Dewa Matahari). Gambar-gambar simbol diperlihatkan lengkap oleh film itu.
Di album tersebut juga terdapat satu “protocol of zion” (agenda gerakan zionis untuk menguasai dunia) dalam bahasa Ibrani yang disamarkan dengan meletakkannya secara terbalik horizontal. Untuk dapat membacanya harus dihadapkan ke cermin.
Juga bisa ditemukan simbol lingkaran dengan satu titik di tengah (circle with a dot). Dikenal sebagai simbol akult dari organ perempuan yang merupakan simbol pemuja setan dan dianggap juga sebagai penjelmaan simbol mata setan (the evil eye).
Film itu juga menyajikan tulisan yang diambil dari buletin Freemason. Bunyinya: “Sejak para satanis memuja kegiatan seks, dia harus memiliki simbol organ wanita untuk digabungkan dengan organ lelaki obelisk..benar, satanis memiliki simbol organ wanita-lingkaran, dan ketika ditambahkan titik, maka kamu memiliki kegiatan seks yang lengkap. Lelaki adalah titik dan wanita adalah lingkaran”. Di bawahnya tertulis lengkap judul tulisan, nama buletin, dan tanggal penerbitannya.
Film kemudian beralih mengupas album-album Dewa 19 yang menggunakan simbol-simbol setan. Sorotan terperinci atas album The Best of Dewa 19. Di sudut kiri bawah cover, sebut film itu, tampak gambar seorang gadis dengan rambut panjang terurai. Di kepala si gadis seolah ada pusran air.
Jika diperbesar maka akan terlihat bahwa “pusaran air” dan rambut si gadis itu sesungguhnya adalah simbol mata dewa horus. Di album “Bintang Lima” dan “Atas Nama Cinta”, Dhani Dewa memakai logo gambar sayap dengan hati di tengahnya. Simbol ini lazim dipakai sebagai salah satu simbol gerakan perkumpulan teosofi Yahudi. Ritual pengikut teosofi biasanya melakukan ritual pemanggilan arwah atau jin.    
Simbol mata satu horus, terang-terangan dijadikan cover depan album Dewa “Cintailah Cinta”. Dewa horus adalah dewa bermata satu yang disembah oleh bangsa pagan (penyembah berhala) Mesir kuno. Dia dikenal juga sebagai dewa Ra (matahari).
Dewa ini juga yang dianggap sebagai Tuhan dan disembah sebagai Illuminati, Freemason, dan perkumpulan pemuja setan, para pelaksana agenda “tatanan dunia baru”.
Personifikasi dari simbol setan di muka bumi yang telah melintasi sejarah peradaban dunia. Film itu menulis contoh terakhir dajal, terakhir Firaun. “Kini kalian bisa memahami dari mana Dhani mendapatkan isnpirasi untuk menamakan grub band “Dewa”.
Album Laskar Cinta Dewa, tulis film itu, adalah album ke-7 Dewa yang menjadi batu sandungan dan membuka semua selubung album-album Dewa sebelumnya yang sarat dengan kampanye simbol dan lambang Yahudi.
Film kemudian mengupas Laskar Cinta. Tipologi huruf Laskar Cinta yang di balik ternyata diambil dari huruf Ibrani (huruf yang digunakan dalam kitab Yahudi). Di cover dalam album itu, gambar siluet wajah Dhani memakai peci dengan tulisan berpola Arabik seakan bertuliskan “Ahmad”.
 Tetapi huruf alif-nya bercabang. “Tetapi kenapa huruf alif-nya ada cabang? Padahal alif itu lurus. Ini jelas bukan suatu kekhilafan,” tulis pembuat video.
Jika gambar itu di balik 180 derajat, tulisan arabik yang seolah “Ahmad” menjadi huruf arabik yang terdiri dari konsonan semua dengan huruf YHWH alias YAHWEH, tuhan tertinggi Yahudi.
Dan lambang yang ada di cover album Laskar Cinta itu adalah simbol dari kata Allah SWT. “Dhani sangat memahami itu,” ujar pembuat dalam film seri pertamanya ini.
Apa yang Dhani lakukan terhadap simbol Allah itu? “Dia meletakkan lambang Allah SWT itu di lantai panggung, saat konser di salah satu stasiun tv, untuk diinjak-injak,” tulis pembuat.  
Kejadian itu menuai kecaman para ulama. Awalnya Dhani tidak mau mengakui kesalahan dari tindakannya itu, sampai dia terpojok akhirnya mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
Lalu apa yang terkandung dalam lirik-lirik lagu Dewa? Benarkah Ahmad Dhani penganut setan? Jawabannya ada di empat film berikutnya yang akan disajikan dengan tulisan di portal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar