17 Mei 2011

Bukan Puisi

Didalam perpanjangan waktu, didalam setiap aksara yang menuju kedalam semu, semua bersatu, menunjuk satu demi satu detik waktu untuk menunggu, untuk tetap padu, untuk tetap dalam satu jalur yang selama benang mengulur hati tetap dalam ingatan yang takkan pernahterkalahkan, hay wajah wajah baru yang hanya bisa bermain dalam semu. Hendaklah semuaini akan terasa kenangan yang indah dan cerita yang menarik untuk waktu kelak, untuk sajak yang baru lagi dan untuk keusangan kenangan, Dengar dan lihat dan jua rasakan, ini adalah catatan dalam kenangan, semoga tak hanya bisa diam merenung dan tertawa dalam tangis saat semua telah binasa dan terluluhkan oleh waktu yang sebenarnya fana.
Semangat baru yang datang membendung waktu tuk bergulir meneriakkan senja yang akan datang, meneriakan pagi yang semakin lama kian cepat datang, semakin lama semakin ingin segera pulang.
Semua akan berganti, semua akan padam semua akan hilang, diri hanya sebuah lilin yang tertiup angin yang semakin kencang bergulir, membahana dalam sajak yang sering kali ini berubah dalam kenangan.
Iya hanya sebuah kenangan, yang dijalani waktu ini adalah sebuah sajak yang hanya akan menjadi keusangan dimasa nanti, sebuah kenangan yang tak henti untuk kembali. Tapi mesin waktu itu tak ada, itu hanya angan belaka yang buat kita tak bisa berbuat banyak untuk kembali dan waktu takkan bisa berjalan mundur seperti kehendak kita. Waktu berjalan maju, waktu takkan bisa kita genggam sebelum waktu itu dalam sebuah keadaan yang sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar