di sisi fana,
dimana ada mentari dan cahyanya,
dan juga pelangi yang hiasi senja,
tak kterkira ini hanya sementara,
ini tak selamanya,
hanya selaksa waktu yang terukir senja,
yang kan berganti saat semua binasa,
hanya setitik harapan yang masih tertanam,
terukir dalam hidupan,
tak pelak hati adalah awan,
yang siap tuk mencurahkan,
hanya yang bisa dilakukan,
duduk di tepi senja,
di tepi fana,
di satu jalan yang teramat kelam,
sesajak kata ini terukir dan membekas malam.
18 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar