01 November 2010

Teronggok Sepi (tentang tangis seorang 'Joker')

alangkah hariku penuh senyum
penuh makna dan penuh rasa indah

tiap hari adalah hari yang wah
hari yang penuh cinta
hari yang penuh kasih

perjalananku terasa biasa
penuh keindahan
tapi tak terduga
jiwaku nan fana
hanya di luar aku bisa senyum
tapi dalam hati ini menangis

tangis yang mengiris

ini termulai saat ku melihat cahya dilangit hatiku
kilat laksana petir yang menghunjam

menghujam jantung hati
membunuh rasa ini

kekasih hatiku
kau tak melihatku
tapi aku melihatmu

aku dengan jelas melihatmu

kau
kau
kau ...
tak lebih baik dari bangkai laknat waktu

kau bunuhku berlahan
dengan tingkahmu
apa yang kau lakukan ini benar?

mengapa tak kau tunjukkan dalam normalku?
harusnya kau bunuh aku dari tatapku
bukan dari punggungku
bukan dengan patahkan sayap sayapku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar