yang lambat laun semakin menerkam.
membunuh dan mencabik jiwa.
sebait dua bait yang fana.
memutar mengarunginya kembali ke fana.
berhenti ataupun lanjut hasilnya kian sama.
hanya mampu terlelap pandangi bulan dalam mimpi.
sungguh indah.
Coretan Tangan Sang Perindu Senja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar