dalam langkah yang tiada bertepi,
aku bertanya,
bukan pada sajak yang hiasi dunia,
bukan juga pada cahya yang tak lagi ada,
tapi kepadamu.
bunga yang kaku dalam pengawet kimia,
ya hanya bisa tersenyum beku,
tapi dalam diri yang pedih,
iya selalu saja sama,
beku dan semu,
selalu seru tapi tak menentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar