Wahai engkau pemimpin yang tiada sejahterakan yang kau pimpin,
Tak malu kah engkau akan nasib rakyatmu??,
Saat engkau berdiam dalam kenyang,
Tapi disaat yang sama rakyatmu terdiam menahan lapar,
Apakah engkau dapat dengan tenang terlelap?,
Kala rakyatmu masih terjaga mencari sesuap nasi?,
Wahai yang terhormat pemimpin yang agung,
Engkau tak menyadari,
Akan sikapmu yang bijaksana,
Bijaksana untuk engkau sendiri,
Engkau tak bedanya binatang yang telantarkan anakmu,
Engkau hanya berwajah manusia sempurna,
Tapi sesungguhnya tak beradab,
Menangislah sekarang,
Sebelum neraka yang buat kau menangis,
Rakyatmu ibarat anakmu,
Titipan yang harus engkau jaga,
Engkau rawat melebihi dirimu sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar