bisikan kalbu yang menulis semu,
menatap kerinduan dibalik terik yang menyapa,
menaggalkan sepi yang berdiri di tepi,
disisi lain,
mimpi adalah suatu angan yang temaram,
yang sesal adalah kata yang amat bijak bila diterangkan,
dan sesaat kabarpun berubah kembali kelam,
bingkisan masa lampau kini memberikan kebutuhan tuk mencari,
keinginan tuk berhenti sejatinya hanya syair yang terlupa,
syair nan fana dan terlampau sulit tuk dicerna,
bait bait busuk nan teruruk,
semakin liar tuk tergerus,
semakin tiada pernah terkait dalam hitungan detik,
diantara rasa bening dan pekat,
adalah bintang penghias yang terkuras sajak sepi dalam indah ini,
ku tunjuk,
ku harap satu angan kan terkubur dalam pekat yang terikat dan terikat,
semoga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar