18 November 2010

Memilki kehilangan

tutur kata yang takkan pernah usai membunuhku, semakin lama semakin mengiyang dalam benakku, aku bertempur dalam pikirku, dalam kekhas'an sebuah permasalahan komplek seorang biasa, hanya berfikir maju dan tak peduli sudah pada masa lalu, padahal yang terjadi sebenarnya hanya sebuah masa lalu yang telah usang dan terkubur dalam kefanaan dunia,



laksana perang dalam kelam, hidup ini adalah perjuangan yang tiada pernah henti, tiada pernah mengerti, aku bukan malaikat, kalaupun akau malaikat, aku adalah malaikat pencabut nyawaku sendiri, terlampau kejam aku datang, terlampau sedih dan pedih dimana aku kan mengakhiri semua dengan amat sangat indah meski takkan selamanya indah itu kosong dan kosong itu indah,



melihat sisi terang yang ada, akan hanya menguras tenaga dan harapan yang menghilang hanya sebatas khayalan, aku adalah puing indah masa yang kelam, masa yang fana, dan masa yang usang,



ku ingin kembalai ke surga, dimana manusia yang menjadi penghuni surga sebelum kesalahan itu terjadi, bukan karena ketamakan, tapi karena takdir kita tuk kejar surga, bukan tak mungkin, karena kita adalah penghuni surga dan bumi adalah persinggahan sementara kita tuk hapus dosa yang ada,



memiliki tapi sudah tiada pernah tuk memiliki, semua sudah hilang dan semu, hanya fana yang terukir dalam rasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar