13 November 2010

Kanvas Hati Yang Terlukai (Tentang Pelukis Yang Terkikis)

dan tak selamanya indah itu selalu membuat mata berbinar dan terang, indah itu tak selamanya membuat tenang dalam hati, Inda itu tak selamanya seperti terik mentari yang menghangatkan bumi.

Indah itu bisa laksana petir yang mengukir, bisa juga malam yang temaram, juga sebuah rasa perih yang mengiris dan sepi yang pekat oleh waktu yang tepat.

Semua tertuang dalam kanvas hati yang sepi,
Terwarnai oleh titik-titik dari tetes air mata,
Mengalir bak sungai di pegunungan yang membawa air untuk sampai ke laut lepas,
Guna membebaskan jiwa tuk tahu arti indah yang sesungguhnya.

Tak dengan kata-kata fana yang usang,
Tak pula dengan puisi yang membangkitkan semangat,
Tak pula dengan deru yang memilu,

Dan tutup mata hingga terbayang kau tak sendiri dalam surga kanvasmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar