01 November 2010

terumtuk bunga yang maya dan tiada akan pernah terpisahkan cinta

simbol anugerah yang tercipta
tak memandang apa yang disebut waktu
tak memandang apa itu perih
ataupun rasa sesal yang telah terlampau padat dan terang

angan akan damai ini hanyalah sebatas angan
tanpa ada sesal
angan ini tetap membakar kalbu nan semakin terkikis oleh perih

tambah lagi kerinduan akan rasa dimana arti sebuah kiasan itu membangun dan membangun
tak habisnya perih mengalir

jika cinta itu kekal adanya
harusnya cahyanya takkan tergantikan oleh masa
dan jiwa adalh hiasan sebuah peristiwa
dan cinta adalah kebijaksanaan diantara altar yang terlupakan

tak satupun peristiwa kan menunggukanmu
aku sadar itu
aku pula mengerti dan sejak dulu kupahami
jika dalam waktu ini kan terenggut sepi
kan ada bakar jiwa yang membara yang mengisi dallam dada

terumtuk bunga yang maya dan tiada akan pernah terpisahkan cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar